Mengenal Konsep 5W1H dan Kegunaannya dalam Berita

5W1H merupakan salah satu konsep yang penting dalam dunia jurnalisme dan penyusunan berita. Konsep ini menjadi pedoman bagi para wartawan dan penulis berita untuk menghadirkan informasi yang lengkap, akurat, dan objektif kepada pembaca. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai 5W1H, mulai dari pengertian, penggunaan dalam penyusunan berita, hingga teknik menulis teks berita yang baik dan benar.

Apa itu 5W1H

5W1H merupakan konsep jurnalistik yang digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan berita yang informatif dan lengkap. Istilah 5W1H merupakan akronim dari enam elemen pertanyaan dalam bahasa Inggris, yaitu Who (Siapa), What (Apa), When (Kapan), Where (Di mana), Why (Mengapa), dan How (Bagaimana). Berikut ini penjelasan lebih rinci mengenai masing-masing elemen:

1. Who (Siapa)

Elemen “Who” mengacu pada subjek atau pihak yang terlibat dalam suatu peristiwa atau isu yang dilaporkan. Subjek ini bisa berupa individu, kelompok, organisasi, atau lembaga yang berperan dalam peristiwa tersebut. Elemen ini penting untuk memberikan konteks kepada pembaca tentang siapa saja yang menjadi aktor utama atau pihak yang berkepentingan dalam peristiwa atau isu tersebut. Menyampaikan informasi mengenai “siapa” juga penting untuk memastikan akurasi dan kejelasan dalam penyampaian berita.

2. What (Apa)

Elemen “What” menjelaskan peristiwa atau isu yang menjadi fokus berita. Hal ini meliputi deskripsi mengenai kejadian, situasi, atau fenomena yang menjadi topik utama berita. Informasi tentang “apa” yang terjadi sangat penting untuk memberikan gambaran yang jelas dan rinci kepada pembaca tentang peristiwa atau isu tersebut. Selain itu, elemen ini juga mencakup data dan fakta yang relevan untuk mendukung keakuratan dan objektivitas berita.

3. When (Kapan)

Elemen “When” menggambarkan waktu terjadinya peristiwa atau isu yang dilaporkan. Informasi mengenai “kapan” peristiwa terjadi meliputi tanggal, hari, atau jam yang relevan dengan konteks berita. Menyampaikan informasi waktu yang akurat penting untuk membantu pembaca memahami kronologi peristiwa dan menilai relevansi berita tersebut.

4. Where (Di Mana)

Elemen “Where” menjelaskan lokasi terjadinya peristiwa atau isu yang menjadi fokus berita. Informasi mengenai “di mana” peristiwa terjadi dapat mencakup nama tempat, alamat, atau area geografis yang relevan dengan peristiwa atau isu tersebut. Menyampaikan informasi lokasi dengan jelas dan akurat penting untuk membantu pembaca memahami konteks geografis dan lingkungan di mana peristiwa atau isu tersebut terjadi.

5. Why (Mengapa)

Elemen “Why” mengungkapkan alasan atau latar belakang mengapa suatu peristiwa atau isu terjadi. Informasi ini membantu pembaca memahami penyebab, motivasi, atau faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya peristiwa atau isu yang dilaporkan. Menjelaskan “mengapa” peristiwa terjadi juga penting untuk membantu pembaca menilai dampak dan pentingnya berita tersebut.

6. How (Bagaimana)

Elemen “How” menjelaskan proses atau cara terjadinya peristiwa atau isu yang dilaporkoran. Informasi mengenai “bagaimana” peristiwa terjadi mencakup langkah-langkah, metode, atau teknik yang digunakan dalam suatu kejadian. Menyampaikan informasi mengenai “bagaimana” peristiwa terjadi penting untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada pembaca tentang dinamika dan mekanisme yang ada di balik peristiwa atau isu tersebut.

Pengertian Teks Berita

Teks berita adalah tulisan yang menyampaikan informasi mengenai peristiwa atau isu yang terjadi dan relevan dengan kepentingan publik. Tujuan teks berita adalah untuk menginformasikan, mendidik, dan menghibur pembaca dengan menyampaikan fakta dan data yang akurat, objektif, dan tidak bias. Teks berita harus ditulis dengan gaya penulisan yang jelas, ringkas, dan mudah dimengerti oleh pembaca dari berbagai latar belakang.

Penggunaan 5W1H dalam Penyusunan Berita

Penggunaan 5W1H dalam Penyusunan Berita

Dalam dunia jurnalistik, konsep 5W1H memainkan peran penting dalam menyajikan informasi yang akurat, lengkap, dan objektif kepada pembaca. Menggunakan pendekatan 5W1H dalam penyusunan berita bukan hanya membantu penulis berita dalam menggali informasi secara lebih sistematis, tetapi juga memungkinkan mereka untuk menyampaikan informasi secara humanis dan empati kepada pembaca. Berikut adalah beberapa cara untuk menerapkan konsep 5W1H dalam penyusunan berita dengan gaya humanis:

1. Who (Siapa)

Ketika menyampaikan informasi tentang subjek atau pihak yang terlibat dalam peristiwa atau isu, penting bagi penulis berita untuk menggali latar belakang dan perspektif mereka secara empati. Dalam konteks humanis, penulis berita harus menghormati privasi dan kepentingan subjek berita, serta menghindari prasangka atau stereotip negatif. Dalam hal ini, penyampaian informasi tentang “siapa” harus dilakukan dengan menghargai martabat dan hak asasi manusia.

2. What (Apa)

Dalam menjelaskan peristiwa atau isu yang menjadi fokus berita, penulis berita harus berusaha untuk menyampaikan informasi yang akurat dan objektif, serta mempertimbangkan dampak dan konsekuensi bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Gaya humanis dalam menyampaikan informasi tentang “apa” yang terjadi mencakup kepedulian terhadap kesejahteraan manusia, keadilan sosial, dan pembangunan berkelanjutan.

3. When (Kapan)

Penyampaian informasi mengenai waktu terjadinya peristiwa atau isu harus dilakukan dengan mempertimbangkan konteks sosial, budaya, dan sejarah yang relevan. Dalam konteks humanis, penulis berita harus menyadari pentingnya menghargai perbedaan waktu dan kepekaan terhadap peristiwa atau isu yang dilaporkan.

4. Where (Di Mana)

Ketika menyampaikan informasi mengenai lokasi peristiwa atau isu, penulis berita harus mempertimbangkan konteks geografis dan lingkungan yang mempengaruhi kehidupan masyarakat di sekitarnya. Gaya humanis dalam menyampaikan informasi tentang “di mana” peristiwa terjadi mencakup kepedulian terhadap keberagaman budaya, hak atas tanah, dan keberlanjutan lingkungan.

5. Why (Mengapa)

Dalam menjelaskan alasan atau latar belakang mengapa suatu peristiwa atau isu terjadi, penulis berita harus berusaha untuk memahami dan menyampaikan berbagai faktor yang mempengaruhi peristiwa tersebut secara empati dan humanis. Penyampaian informasi tentang “mengapa” peristiwa terjadi harus dilakukan dengan menghargai perspektif dan kepentingan berbagai pihak yang terlibat.

6. How (Bagaimana)

Ketika menjelaskan proses atau cara terjadinya peristiwa atau isu , penulis berita harus mempertimbangkan dampak dan konsekuensi dari metode atau teknik yang digunakan dalam konteks sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Ciri-ciri Teks Berita

Teks berita adalah bentuk tulisan yang bertujuan untuk menyampaikan informasi mengenai peristiwa atau isu yang terjadi kepada pembaca. Ada beberapa ciri khas yang membedakan teks berita dari jenis tulisan lainnya. Berikut ini adalah ciri-ciri teks berita yang lebih detail, rinci, dan lengkap:

1. Faktual

Teks berita harus berdasarkan fakta yang telah terverifikasi dan objektif. Penulis berita harus melakukan riset dan verifikasi informasi sebelum menyampaikannya kepada pembaca, guna menghindari penyebaran informasi yang salah atau menyesatkan.

2. Aktual

Teks berita harus relevan dengan peristiwa atau isu yang sedang terjadi atau baru saja terjadi. Aktualitas adalah salah satu komponen penting dalam teks berita, karena pembaca mengharapkan informasi yang up-to-date dan sesuai dengan perkembangan terkini.

3. Singkat dan Padat

Teks berita harus disampaikan secara singkat dan padat, tanpa mengorbankan informasi penting yang perlu disampaikan. Penulis berita harus mampu menyajikan informasi secara efisien, dengan menggunakan kata-kata yang tepat dan mudah dipahami oleh pembaca.

4. Struktur Piramida Terbalik

Struktur teks berita umumnya mengikuti pola piramida terbalik, di mana informasi terpenting disampaikan terlebih dahulu, diikuti oleh informasi pendukung yang lebih rinci. Struktur ini memudahkan pembaca untuk menangkap informasi utama secara cepat, sekaligus memungkinkan mereka untuk memperoleh informasi lebih mendalam jika diinginkan.

5. Menggunakan Gaya Penulisan Jurnalistik

Teks berita harus ditulis dengan gaya penulisan jurnalistik yang objektif, netral, dan tidak memihak. Penulis berita harus menghindari penggunaan bahasa yang emosional, opini pribadi, atau prasangka dalam menyampaikan informasi.

6. Mengikuti Kaidah Kebahasaan

Teks berita harus mengikuti kaidah kebahasaan yang berlaku, termasuk tata bahasa, ejaan, dan pemilihan kata yang sesuai dengan kaidah dan norma yang ada. Penggunaan bahasa yang benar dan sopan akan meningkatkan kredibilitas teks berita dan memudahkan pembaca untuk memahami informasi yang disampaikan.

Baca Juga: 4 Contoh Teks Editorial Beserta Pengertian, Fungsi, Dan Tujuan

7. Berita Memiliki Judul yang Menarik dan Informatif

Judul teks berita harus mampu menarik perhatian pembaca sekaligus menyampaikan informasi utama mengenai peristiwa atau isu yang dilaporkan. Judul yang baik akan memudahkan pembaca untuk menemukan dan memilih berita yang relevan dengan minat mereka.

8. Memuat Unsur 5W1H

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, teks berita harus mencakup unsur 5W1H (Who, What, When, Where, Why, How) untuk memberikan informasi yang lengkap, akurat, dan objektif kepada pembaca. Unsur-unsur 5W1H ini membantu penulis berita untuk menyusun narasi yang komprehensif dan mudah dipahami oleh pembaca.

9. Sumber Informasi yang Kredibel

Teks berita harus mencantumkan sumber informasi yang kredibel dan terpercaya, seperti saksi mata, ahli, atau dokumen resmi. Penyebutan sumber informasi ini penting untuk menjamin keakuratan berita dan membangun kepercayaan pembaca.

10. Mengutip dan Memberikan Konteks

Teks berita harus mengutip pernyataan atau data dari sumber informasi yang relevan, serta memberikan konteks yang diperlukan untuk memahami peristiwa atau isu yang dilaporkan. Penulis berita harus mampu menyajikan berbagai perspektif dan analisis yang mendalam untuk membantu pembaca memahami latar belakang dan konsekuensi dari peristiwa atau isu yang dilaporkan.

11. Memiliki Kesimpulan

Teks berita idealnya akan memiliki kesimpulan yang merangkum poin-poin penting yang disampaikan dalam berita tersebut. Kesimpulan ini akan membantu pembaca mengingat informasi penting dan memberikan gambaran umum mengenai peristiwa atau isu yang dilaporkan.

Ciri-ciri Teks Berita

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri teks berita yang perlu diperhatikan:

  1. Berisi informasi aktual dan relevan dengan kepentingan publik.
  2. Ditulis dengan gaya penulisan yang objektif dan tidak mengandung opini penulis.
  3. Menggunakan bahasa yang jelas, ringkas, dan mudah dimengerti oleh pembaca.
  4. Mengandung informasi yang akurat dan terverifikasi dari sumber yang kredibel.
  5. Memuat unsur 5W1H secara lengkap dan jelas.

Struktur Teks Berita

Selain mematok pada 5W1H, teks berita umumnya memiliki struktur sebagai berikut:

  1. Judul: Menyampaikan pokok peristiwa atau isu yang menjadi fokus berita dalam bentuk kalimat singkat dan menarik.
  2. Lead (Pembuka): Merangkum informasi penting yang mencakup unsur 5W1H dalam satu atau dua kalimat awal berita.
  3. Body (Isi Berita): Menjelaskan informasi secara lebih rinci dan lengkap, dengan menguraikan fakta, data, dan pernyataan dari sumber yang terlibat.
  4. Penutup: Menyampaikan informasi tambahan atau kesimpulan yang relevan dengan topik berita.

Kaidah Kebahasaan Teks Berita

Dalam menulis teks berita—selain mengacu 5W1H—perhatikan kaidah kebahasaan berikut ini:

  1. Gunakan kalimat aktif untuk menggambarkan peristiwa atau isu dengan lebih jelas dan tegas.
  2. Hindari penggunaan kata ganda atau tautologi yang tidak perlu Gunakan ejaan, tanda baca, dan tata bahasa yang sesuai dengan kaidah yang berlaku.
  3. Pilih kata-kata yang tepat dan mudah dimengerti oleh pembaca.
  4. Pastikan konsistensi dalam penggunaan istilah dan gaya penulisan.
  5. Gunakan kata ganti ‘kamu’ untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dengan pembaca.
  6. Hindari penggunaan bahasa yang berbelit-belit atau kalimat yang terlalu panjang.

Teknik Menulis Teks Berita

Selain berpatokan pada 5W1H, untuk menulis teks berita yang informatif dan menarik, perhatikan teknik-teknik berikut ini:

  1. Lakukan riset mendalam mengenai topik berita dan pastikan informasi yang disampaikan akurat dan terverifikasi.
  2. Tentukan sudut pandang berita yang akan ditampilkan dan fokuskan pada aspek yang paling penting dan menarik bagi pembaca.
  3. Susun informasi secara logis dan sistematis, mulai dari elemen yang paling penting hingga yang paling kurang penting.
  4. Gunakan teknik piramida terbalik dalam penyusunan berita, yaitu menyampaikan informasi penting di awal teks berita dan informasi tambahan di bagian akhir.
  5. Sertakan kutipan atau pernyataan dari sumber yang kredibel untuk mendukung fakta dan data dalam berita.
  6. Lakukan penyuntingan teks berita untuk memastikan kejelasan, keterbacaan, dan konsistensi dalam penyampaian informasi.

Kesimpulan

5W1H merupakan konsep penting dalam dunia jurnalisme yang membantu penyusunan berita yang informatif, akurat, dan objektif. Dengan memahami pengertian, unsur, dan teknik penulisan teks berita, kamu akan mampu menyajikan informasi yang berkualitas dan menarik bagi pembaca. Ingatlah untuk selalu mematuhi kaidah kebahasaan, gaya penulisan, dan etika jurnalistik dalam menyampaikan berita kepada publik sembari berpatokan pada konsep 5W1H ini.

Referensi:

  1. Harcup, T. (2014). Journalism: Principles and Practice. SAGE Publications.
  2. Kovach, B., & Rosenstiel, T. (2014). The Elements of Journalism: What Newspeople Should Know and the Public Should Expect. Three Rivers Press.
  3. Mencher, M. (2010). News Writing and Reporting for Today’s Media. McGraw-Hill Education.
  4. Rich, C. (2015). Writing and Reporting News: A Coaching Method. Cengage Learning.
  5. Stovall, J. G. (2009). Writing for the Mass Media. Pearson Prentice Hall.

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 3467

No votes so far! Be the first to rate this post.

/* */