10 Tips Meminimalisir Konflik Bisnis di Era Globalisasi

Konflik bisnis merupakan suatu masalah yang biasa muncul karena disebabkan oleh beberapa hal, dan tidak bisa lepas dari kehidupan bahkan pada saat berbisnis. Tetapi pasti ada solusi untuk setidaknya meminimalisir konflik tersebut.

10 Tips Meminimalisir Konflik Bisnis di Era Globalisasi

Tips Meminimalisir Konflik Bisnis

Nah pada artikel kami kali ini, akan kami berikan berupa tips meminimalisir konfik di dalam bisnis anda. apa saja? Simak di bawah ini ya!

1. Mengetahui Tentang Masalah Apa Yang Terjadi

Hal pertama yang harus dikerjakan ialah dengan memahami mengenai masalah yang tengah terjadi pada suatu bisnis.

Sebab masalah yang ada pasti iakibatkan karena berbagai hal yang terkadang tidak disadari. Oleh karena itu, masalah tersebut harus dicari serta dipelajari lebih dulu sebelum kemudian mengambil suatu keputusan.

Baca Juga : Contoh Surat Lamaran Kerja 2020 Beserta Tips dan Trik

Dan jangan sampai dalam pengambilan keputusan tidak mampu duntuk menyelesaikan masalah atau ./.; yang sedang dialami dan justru malah menjadi suatu hal yang menambah besar masalah tersebut, sehingga konflik bisnis tersebut tidak bisa segera diselesaikan sesuai dengan apa yang diinginkan ari perusahaan tersebut.

Sebagai solusi dalam meminimilasir adanya masalah pada sebuah organisasi bisnis, silakan pastikan terlebih dahulu bahwa bisnis mempunyai SOP yang jelas.

2. Selalu Bersikap Objektif

Pastikan juga untuk selalu bersikap objektif ketika mengalami konflik bisnis yang dikelola. Yang mana sikap objektif yang dimaksud di sini ialah tidak mempunyai sikap buruk sangka terhadap siapa pun apabila mengalami suatu masalah.

Sebegai pemimpin dari bisnis atau owner, ada baiknya untuk tidak berpihak terhadap pihak tertentu ketika mengalami konflik bisnis yang Anda kelola.

Apabila Anda tidak objektif, maka pasti karyawan Anda akan merasakan ketidaknyamanan pada suasana kerja di dalam perusahaan dan efek yang dapat terjadi ialah perusahaan atau bisnis akan mengalami kekurangan pekerja.

Disamping itu, perusahaan juga bisa mendapat kerugian yang tak diinginakan sebelumnya. Maka dari itu, pemimpin yang baik wajib untuk memutuskan keputusan yang bijak.

3. Bersifat Adil dan Tegas

Selanjutnya ialah mempunyai sifat yang adil ketika melakukan pengambilan suatu keputusan. Yang mana pada saat mengambil keputusan ini perlu juga mempertimbangkan mengenai solusi yang matang

Hal tersebut dilakukan supaya solusi yang dipakai tidak akan memberikan kerugian pada pihak karyawan juga pada perusahaan. Sehingga masalahnya akan dapat segera selesai dan memberikan kepuasan untuk seluruh pihak.

Sesudah mengambil suatu keputusan yang bisa dipakai dalam menyelesaikan masalah, selanjutnya Anda bisa menjalankan evaluasi. Yang mana evaluasi ini memiliki tujuan guna menghindari agar masalah yang dialami tidak bakal terulang kembali.

Karena suatu masalah yang berulang  pasti dapat menjadi faktor yang menghambat dalam memperoleh keuntungan.

4. Tunggu Suasana Menjadi Lebih Tenang

Apabila ada suatu konflik maka akan lebih baik untuk menunggu suasana supaya lebih tenang. Sangat tidak disarankan untuk memakai emosi dalam menyelesaikan masalah yang terjadi.

Apabila Anda merupakan pemimpin, pastikan untuk menyelesaikan konflik bisnis dengan kepala dingin sehingga dapat berpikir lebih jernih. Karena bisa saja Anda akan memutuskan sebuah keputusan yang salah dan kemudian justru memperkeruh keadaan dan bisa memberikan kerugian bagi semua pihak.

Baca Juga : Contoh Surat Kuasa Profesional 2020 dan Cara Membuatnya

Oleh karena itu, akan sebaiknya diskusikan lebih dulu mengenai masalah yang dialami dengan tim atau karyawan yang terdapat pada perusahaan. Dan juga Anda harus memilih waktu diskusi pada saat kondisi sudah tenang, selanjutnya bicarakan baik-baik sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat.

5. Jangan Menggunakan Nada Tinggi

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa jangan pernah menyalahkan pihak lain bila terjadi suatu masalah. Walaupun memang ada yang salah pada hal tersebut tetapi jangan memakai nada tinggi dalam menuntut pihak tersebut untuk bertanggung jawab. Anda bisa menunggu sampai suasana lebih tenang dan selanjutnya meminta pihak yang berkaitan untuk mengatakan kesalahannya.

Karena jika dengan nada yang tinggi untuk meminta pihak lain supaya bertanggung jawab justru akan menutup kemungkinan dalam mengungkap inti dari masalah yang dialami. Disamping itu, memakai cara ini dalam menegur pihak yang bersalah akan membuat pihak tersebut merasa tersakiti dan terpojokkan. Oleh karenanya, silakan menggunakan kepala dingin dalam menyelesaikan masalah.

6. Mendengarkan Keluhan Masing-Masing Pihak

Apabila ada suatu masalah pada saat menjalankan bisnis sebaiknya jangan memutuskan suatu tindakan secara terburu-buru. Sebab hal itu adalah sebuah kesalahan yang fatal. Oleh dari itu, silakan dengar dengan baik keluhan masing-masing pihak yang berkonflik tersebut. sesudah Anda mendengarkan maka baru mengambil tindakan.

Baca Juga : 7 Cara Menerapkan Guerilla Marketing Paling Top!

Selain mendengarkan keluhan dari pihak- pihak yang berkonflik, juga Anda bisa memikirkan suatu solusi. Atau dengan kata lain, sambil mendengar keluhan yang disampaikan maka pikirkan pula suatu solusi untuk menyelesaikan konflik bisnis tersebut. Sehingga konflik bisnis dapat segera selesai dengan baik.

7. Meminta Solusi Dari Masing-Masing Pihak

Cara yang berikutnya ialah dengan bertanya mengenai solusi dari masing-masing pihak, entah yang terlibat ataupun yang tidak. Sebab apabila dengan mengambil suatu keputusan sendiri bisa saja keputusan yang diambil tersebut bukanlah keputusan yang ideal. Maka dari itu, anda bisa berdiskusi mengenai solusi dari masing-masing pihak yang terkait.

Selanjutnya ke depannya untuk memutuskan suatu solusi yang hendak ditetapkan dalam menyelesaikan suatu masalah yang tengah terjadi. Sehingga pemimpin perlu berkontribusi secara langsung untuk menyelesaikan konflik bisnis yang terjadi. Maka dari itu, solusi yang diambil tidak akan memberikan kerugian pada perusahaan.

8. Menjadi Penengah

Menjadi seorang pemimpin pada suatu bisnis di dalam perusahaan akan lebih baik untuk menjadi seorang penengah apabila terjadi masalah. Contohnya pada suatu perusahaan menghadapi masalah serta melibatkan kedua pihak yang asalnya dari perusahaan yang sama. Oleh karena itu, pemimpin harus mampu untuk menjadi penengah.

Atau juga bisa dikatakan bahwa pemimpin tersebut tidak diperkenankan untuk memihak salah satu pihak walaupun telah diketahui jika pihak tersebut benar. Sebab dengan memihak salah satun pihak maka pihak yang lain akan merasa bersalah. Oleh karenanya, seorang pemimpin wajib mempunyai sifat yang profesional serta dapat diandalkan untuk memberi kan solusi.

9. Melakukan Intervensi dan Konseling

Yang paling penting ialah dengan intervensi supaya masalah yang terjadi tidak menyebar. Selain menyebar juga dapat terhindar dari semakin besarnya masalah yang tengah terjadi. Sehingga solusi pada hal ini ilaha bertanya lebih dulu mengenai awal konflik bisnis yang sedang terjadi.

Selain itu, akan lebih baik untuk membuka sesi konseling yang diperuntukkan bagi setiap individu ataupun kelompok. Yang mana konseling ini tidak jauh berbeda dengan meminta pihak-pihak supaya mau mengatakan keluh kesah yang tengah mereka alami. Sehingga ke depannya seorang pemimpin dapat memutuskan keputusan yang terbaik dalam penyelesaian.

10. Menggunakan Metode Rujuk dan Persuasif

Cara yang terakhir untuk meminimalisir konflik bisnis ialah memanfaatkan metode rujuk dan persuasi. Yang mana cara metode rujuk ialah cara dengan mengalah guna meraih kembali hubungan yang baik. Hubungan yang baik ini supaya tetap mau untuk bekerja sama dengan perusahaan yang lain. Sehingga dapat mereduksi unsur ketegangan yang terjadi.

Kemudian juga ada metode persuasif yang dapat dijalankan yang bertujuan supaya memberikan perubahan pada posisi. Bisa dikatakan juga bahwa dapat mereduksi suatu kerugian yang timbul serta memberi bukti yang konkret. Di mana dengan melakukan konseling dan mendengar pendapat dari beberapa orang supaya kedepannya bisa memberikan keuntungan.

Akhir Kata

Demikianlah artikel kami mengenai meminimalisir konflik bisnis. Kami harap dengan adanya artikel kami kali ini dpat memberikan manfaat dan menambah wawasan keilmuan bagi Anda sekalian.

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1462

No votes so far! Be the first to rate this post.

/* */